Friday, February 3

[FanFic] Simple Story

Title : Simple Story
Genre: PG-13
Length: OneShoot

Cast : - Cho Kyuhyun
- Lee Jae Eun
- Other cast you can find by your self

Sebelumnya mian kalo ff-nya jelek dan ga menarik. Sebenernya sih Author yang satu ini lebih suka baca fanfic dari pada buatnya. Tapi berhubung ada faktor yang menyebabkan jadi ingin buat ff, jadinya saya, si Author abal abal ini pingin banget deh sekali-kali buat fanfic. Jadi maklum kalo ff-nya garing(smoga enggak.AMIN,YA TUHAN!).
RnC nya tuetep ditunggu~
BUT, NO BASHING PLEASE!
KALO GA SUKA GA USAH DI LANJUTIN BACA!

-Author POV-
Seorang yeoja tengah memasuki rumah barunya yang beada di Seoul bersama appa-amma. Yeoja tersebut agak takjub dengan rumah barunya yang sedikit berkonsep ala rumah-rumah bangsawan di Eropa.
“Appa, kamarku dimana?” Tanya yeoja tersebut antusias
“Di atas, dengan nuansa serba pink pesananmu, honey.” Yeoja tersebut langsung berlari ke atas dan mencari kamar yang sekiranya sama dengan apa yang dikatakan appanya tadi.
Pandangan yeoja tersebut mengarah pada sebuah pintu besar yang sejajar dengan anak tangga terakhir, jeoja itu memasuki kamar tersebut.
“Wah! Kamar ini luas sekali, tapi ini pasti punya appa dan amma, karena tidak ada nuansa pinknya sih. Ck, aku tak suka.” batin yeoja itu
Kemudian ia keluar dari ruangan tersebut dan memasuki ruangan satunya yang ada jauh disebelah kamar yang baru saja ia masuki. Yang benar saja, ruangan-ruangan yang ada di sebelah kanan dan kiri kamar appa-ammanya berjarak jauh sekali, karena memang perruangannya sangat luas, mungkin jika barang-barang di dalamnya dikeluarkan, cukup untuk membuat kolam renang.
Sesampai yeoja tersebut di depan pintu, ia segera membukanya.
“Wow!! Benar-benar serba pink!”
Yeoja tersebut segera menghambur menaiki ranjangnya yang berwarna pink dan bergambar kucing tersebut dan memeluk gulingnya. Cat, seprai, hiasan dinding, semua hampir bernuansa pink disana(berasa legally blonde, deh)
“Aaaa…rasanya ingin sekali kembali menjadi anak kecil lagi!>.<”
­­­­­­­­­­­­­­---00---
-Jae Eun POV-
 Ku ambil handuk pinkku dan segera memakainnya, kemudian segera keluar dari kamar mandi yang luas ini. Kudapati seseorang sedang berdiri membelakangiku, yang sepertinya tidak asing bagiku.
“Nuguya?’ tanyaku heran, orang tersebut membalikkan badannya,
“Lee Min Ah!” aku segera berlari memeluknya, rasanya kagen sekali pada sahabatku yang satu ini.
“Ya!Jae Eun! Kenapa kau tidak mengabariku kalau kau sudah sampai di Seoul?”
“Mianhae, Min Ah~ya. Aku capek sekali, tadi saja setelah datang aku langsung tidur, lalu bangun tidur langsung mandi deh.”
“Arasseo, arasseo” jawabnya. Ck, kenapa setelah hampir 5 tahun tidak berjumpa, kebiasaan mengulang kata `arasseo` masih lekat pada caranya berbicara?
“Aku ingin berbicara banyak padamu, tapi sebaiknya kamu berganti baju dulu!”
Aigoo, aku baru sadar kalo aku masih memakai handuk saja>.<
---00---
“Sekarang, lanjutkan bicaramu yang sempat tertunda beberapa hari yang lalu!” 
“Maksudmu?”
“Ya! Jae Eun~a, kenapa kau bodoh sekali bisa lupa kapan terakhir kita berkontakan!”
“Oh! yang itu. Hmm.. akhir-akhir ini appa memang berjanji akan membuatkan rumah untukku dan omma. Jadi appa membelikan rumah ini. Setelah pekerjaan appa di Hollywood selesai, ia mengajak kami kembali ke Seoul dan menetap di rumah ini, dan kau tahu Min Ah~ya? Aku senang sekali karena kamarku ini bernuansa pink sekali. Kamar apartmentku sebelum-sebelumnya tidak pernah se-pink ini”
“Ck, kau ini! Masih suka sekali dengan warna pink! Tapi kalau dipikir-pikir, benar juga sih appamu membelikan rumah. Kaliankan kaya, jadi paling tidak punya rumah lah, aku takut nanti kalau kamu tidak bisa menyewa apartmen lagi, kau aka menyusahkanku dengan tinggal di rumah ku.hehe”
“Ya! Min Ah~ya!”
“Hehehe, Aku Cuma bercanda. Jadi besok kau akan satu sekolah lagi denganku atau tidak?”
“Pasti, kita kan soulmate”
---00---
“Yak! Min Ah! Kenapa kau tidak bilang bahwa SMA ini dekat dengan Kampusnya!”
“Mwoya? Bukankah kau yang selalu sok sibuk jika aku ingin bicara?”
“E-eh.Iya sih…Tapikan,”
“Sudahlah! Sana pergi ke ruang guru, kau akan masuk kelas bersama songsaenim nantinya. Aku akan menyuruh Rae In membagi tempat duduk untukmu.” Kata Min Ah sesampai kami di sepan ruang guru
“Caranya?”
“Dengan mengusirnya dari sebelahku. Heheh” Dia terkekeh pelan
“Dasar!”
“Yasudah! Sana~ Hush hush” Min Ah mengibaskan-ngibaskan tangannya sok mr. simple bermaksud menyuruhku cepat masuk ke ruang guru sementara ia menjauh.
Arasseo, aku akan masuk kesana, bertemu guru-guru baruku dan berusaha menjadi murid yang baik dan patut dibanggakan. Jae Eun…Fighting!
Jgrek!
“Annyeonghaseyo~”sapaku setelah mengetahui banyak songsaenim di dalam.
“Kau murid baru itu kan? kemarilah” perintah songsaenim itu, ia terlihat tak terlalu tua, tapi sepertinya ia sangat jenius. Dan siapa namja yang berdiri dengan sopan tepat dihadapannya itu? Jika guru, kenapa ia sopan sekali? Dari aromanya pun aku yakin bahwa namja itu bukan guru.
Aku mendekati songsaenim tersebut dan namja dihadapannya berbalik badan. OMO!! Dia tampan sekali, seperti ada silauan saat aku melihatnya. Jika sedang tidak di tempat umum pasti aku pingsan(lebai)
Namja itu tersenyum ke arahku. Ya Tuhan, pertahankanlah jantungku tepat di tempatnya agar tidak meloncat. Aku pun mengalihkan pandanganku ke arah songsaenim”Ne?”
“Setelah bel masuk, kau ikut aku.”
“Ne, songsaenim” jawabku mantap
“Han songsaenim…” Akhirnya namja tersebut berbicara juga, ternyata suaranya lumayan merdu, apa dia penyanyi? Kalau bukan, sayang sekali dia tidak menjadi penyanyi, padahal suaranya merdu, ditambah lagi wajahnya yang tampan nan rupawan.Aish…apa sih yang aku pikirkan?
“..kalau begitu aku permisi dulu” lanjut namja tersebut, kenapa pergi?
“Eh, sebentar” tahan yeoja yang disebut-sebut Han songsaenim itu. Namja itu membalikkan  badannya..
“Ne?”
“Kau belum berkenalan dengannya.” Songsaenim menunjuk seseorang. Aku?
“Annyeonghaseyo~” dia tersenyum padaku(lagi)dan membungkukkan badan. KYAAAAAA!!!Jantungku benar-benar seperti copot.
“A-Annyeonghaseyo~” Jawabku kikuk.
“Choneun…Cho Kyuhyun Imnida, Neo?” dia mengulurkan tangannya. Ya Tuhan! Semoga aku tidak pingsan di tempat.
“Ne, Lee Jae Eun imnida…” aku membalas uluran tangannya. “…Bangapseumnida” lanjutku. SANGAT! AKU PASTI SANGAT SENANG BISA BERKENALAN DENGANMU, CHO KYUHYUN!
“Kyu..dia murid baru, kelas 3-1. Pindahan dari Amerika..” papar songsaenim pada namja yang bernama Cho Kyuhyun tersebut dan memalingkan pandangannya kearahku“..dan Lee Jae Eun-ssi, dia mahasiswa disini. Dia salah satu murid berprestasi sejak SMA disini dulu. Kuharap kau bisa sepertinya” lanjut song saenim
“Ne, songsaenim” reflekku. MWO??Jadi dia murid berprestasi? Jadi,,ia tak hanya tampan, bersuara merdu, tapi juga berprestasi. Tuhan..bagaimana kau menciptakan namja sesempurna dia?

ROKKUGO! ROKKUGO! MAREMAL!
(suara bel masuk pake lagu rokkugo #PLAKK!garing #abaikan)

Aku mengikuti songsaenim, tetapi pandanganku masih tertuju pada namja yang bernama Cho Kyuhyun tersebut. Ia berjalan berlawanan arah denganku. Aku yakin dia pasti akan kembali ke kampusnya. Benar-benar murid yang baik, bahkan gurunya-gurunya SMA masih sering dikunjunginya, kurasa. Ya! Dia semakin menjauh. Bahkan dari jauhpun masih terpapar jelas aura-ke-gantengan-nya-yang berlebihan itu. Ngomong-ngomong…aku rasa, aku yang berlebihan. Dari tadi hanya memikirkannya, tapi aku yakin, jika aku jodoh dengannya, pasti kita bertemu lagi. Ya Tuhan..kira-kira kapan kau akan mempertemukanku dengannya kembali? Aku berharap..secepatnya~
---00---
-Author POV-
Jae Eun tetap mengikuti songsaenim pergi, tetapi pandangan dan pikirannya tertuju pada Kyuhyun. Sejak dari tadi, ia terus memandangi Kyuhyun yang berjalan menjauh darinya, iapun juga berjalan menjauh dari Kyuhyun. Hingga akhirnya Kyuhyun menghilang ke sebuah belokan, Jae Eun kembali memfokuskan pandangannya ke depan, tetapi saat dia mau menengok kedepan, tiba-tiba
BUGH!
Jae Eun menabrak songsaenim yang tiba-tiba berhenti. Songsaenim tadi berjalan dengan cepat, kemudian berhenti tiba-tiba, Jae Eun yang masih berjalan dengan sedikit berlari mengikuti songsaenimpun langsung menabrak songsaenim, ditambah lagi Jae Eun tidak melihat jalan,tadi. Alhasil, songsaenim terjatuh dengan posisi tersungkur.  
“Ah~ mianhae, songsaenim. Jeongmal mianhaeyo”
Jae Eun langsung mendekati songsaenim yang sedang tersungkur itu. Jae Eun hendak menolongnya dan telah menggandeng tangan songsaenim agar ia bisa berdiri, tapi songsaenim menepis tangan Jae Eun, bukan bermaksud jahat daan tak acuh pada Jae Eun, tapi karena ia ingin memegangi lututnya yang sakit akibat tersungkur
Posisi songsaenim telah terduduk dilantai, sekarang. Jae Eun menatap songsaenim nanar. Beberapa saat kemudian, pandangan Jae Eun tertuju pada dua orang namja dari belokan Kyuhyun menghilang tadi.
“HAN SONGSAENIM!?”
Dua namja tersebut terlihat panic melihat songsaenim berduduk ria di lantai, lalu mereka berdua berlari kearah songsaenim. Han songsaenim tidak menggubris, ia hanya terfokus merintih melihati lututnya yang agak lecet. Tentu saja bisa lecet, lututnya terbuka, karena memang songsaenim tersebut menggunakan rok ketat yang mini.
Lalu setelah hampir dekat dengan Han songsaenim, namja berrambut agak pirang itu berhenti tiba-tiba.
---00----
-Jae Eun POV-
“Han songsaenim-ssi, gwaenchana?” Tanya namja berambut coklat yang menurutkun lebih ganteng dari yang satunya yang berrambut pirang. Namja yang akan membantu songsaenim itu, dia.. lumayan juga,hehehe. Dia hampir seperti berjongkok dan membantu songsaenim. Tetapi namja pirang itu menariknya, lalu namja pirang itu membisikkan sesuatu padanya sambil tersenyum, seperti membentuk evilsmile tetapi matanya tertuju pada sesuatu, dan namja yang satunnya juga melihat kea rah yang sama dengan pandangan namja pirang itu. Aku mengikuti arah pandang mereka. Ternyata,,
Aku tarik tangan songsaenim. Mau tak mau ia harus berdiri, dan akhirnya ia berdiri walaupun pandangannya masih terfokus pada lututnya, segera aku ambil sebuah buku songsaenim yang jatuh, lalu melayangkannya tepat kekepala dua namja mesum itu.
“Brengsek!” teriakku pada mereka berdua yang meringis kesakitan sambil memegangi kepala mereka.
“Aku tau apa yang kalian lihat sambil tersenyum-senyum tadi!”
---00---
Hari ini, sudah hari ke 3 aku berada di sekolah ini, tapi sejak kemarin aku belum bertemu juga dengan namja bernama Cho Kyuhyun itu. Aku kangen senyumannya>.<
Sejak pertama aku duduk di kelas ini pula aku selalu tersenyum-senyum sendiri mengingat Cho Kyuhyun. Sampai-sampai Min Ah heran kenapa aku begini. Tapi aku tidak menceritakannya. Tepatnya belum, aku akan bercerita pada Min Ah jika pertemuan kedua ku dengan Cho Kyuhyun baik. Hah tak sabar aku melihatnya lagi. Tapi kapan?
“Jae Eun~a” panggil Min Ah dari sebelahku. “Mau ke kantin tidak sih?” Sontak ia membangunkan ku dari lamunanku
“Aish.. Mworago?” Jawabku ketus
“Kau ini.. Dari kemarin melamun terus, sambil senyum-senyum gaje pula” Baiklah, untuk sekian kalinya ia bertanya, apa aku cerita sekarang saja padanya? Siapa tau dia mau mencari tau siapa Kyuhyun itu.
“Mmm.. Min Ah” Aku memulai percakapan
“Wae?” Balasnya datar
“A-apa kau pernah mencintai seseorang?” Tanyaku hati-hati
“Pasti. Aku kan juga manusia. Aku cinta amma-appaku, haraboji-halmoni, dan juga kau, sahabatku”
“Bukan itu yang aku maksud! Tapi mencintai namja. Namja yang bisa membuat jantungmu berdetak cepat. Mungkin namja di sekolah ini?”
“SMP dulu sih aku pernah beberapa kali pacaran. Tapi SMA ini malah tidak, waeyo? Atau jagan-jangan.. Kau menyukai seseorang disini?”
“Yak! Jangan keras-keras!”
“Ups, mianhae. Memangnya, siapa namja yang kamu suka itu?”
“Dia…” Haduh, kenapa ini? Kenapa wajahku panas sekali. Dan kenapa aku senyum-senyum sendiri?
“Beritau aku! Kajja!”
“Cho Kyuhyun..”
“OMMO!”
“sstt…” Aku membungkam mulutnya. Kenapa dia tidak bisa bersikap wajar saja tanpa berteriak seperti itu sih?
“Aish, sekali lagi kau berteriak, aku patahkan lehermu!”
“Hahaha, Mian. Tapi aku sudah hapal denganmu, pasti kau akan menyukai namja-namja tampan, seperti Jang Geun Suk, Jung Il Woo, Lee Minho ,Robert Pattinson hingga Mario Maurer. Tidak heran kau suka dengan Kyuhyun sunbae. Hahaha”
“Tapi ini kan beda~” Huft, kenapa dia tidak bisa mengerrti hatiku. Bukannya membatuku atau bagaimana, eh malah meledekku. Akupun hanya mengerucutkan bibirku sementara dia masih terkekeh.
“Sudahlah~ Kalau begitu, ayo kekantin! Aku lapar~”
“Arraseo, arasseo.”
“Kajja!”
Aku mendahuluinya berjalan, masih sedikit benci. Bagaimana bisa seseorang malah memertawakan sahabatnya sendiri saat dimintai pendapat? Min Ah jahat! Awas saja jika suatu saat kau meminta pendapatku!
“Jae Eun~a, berhenti.” Perintah Min Ah yang sudah terdiam dengan jarak sekitar 10 meter dariku, akupun menghampirinya sambil mengerutkan keningku heran
“Mworago?” tanyaku dengan sedikit kesal
“Ssst…” Baiklah, Min Ah menyuruhku diam dengan air mukanya yang terheran-heran, membuatku tambah heran bercampur takut.
“Kau dengar sesuatu tak?” Tanya Min Ah pelan, aku hanya menggeleng.
Sekarang Min Ah menggandengku ke belokan jalan didekat kami. Hey! Memangnya ini jalan menuju kantin,ya?
Ok, sekarang aku benar-benar takut dan samar-samar semakin terdengar suara yeoja menangis. Jalan ini semakin gelap, tak ada penyinaran dari sini. Dan ternyara jalan ini buntu, tetapi ada dua lorong, yang satu menuju ke kanan, satunya menuju ke kiri, aku tetap digandeng Min Ah belok ke kanan, menuju sumber suara.
Lorong ini menuju ke pintu, mungkinkah ini gudang? Samar-samar terdengar suara, suara yeoja…
“Kau jahat! Aku benci!!” kemudian terdengar tangisan lagi. Sumbernya dari pintu itu.
Min Ah langsung keluar dari lorong seketika setelah terdengar bunyi pintu yang akan dibuka, entah kenapa aku malah semakin penasaran dengan siapa yang didalam.
Saat pintu itu benar-benar terbuka, kudapati seorang yeoja, dia sedang menangis serta menundukkan kepalanya. Aku perhatikan wajahnya, sebenarnya dia cantik, tapi kenapa dia menagis? Di tempat seperti ini pula. Lalu siapa yang diteriakinya jahat?
Yeojaitu mendongakkan wajahnya, terlihat sekali dari ekspresinya dia kaget melihatku. Dia segera membungkam mulutnya dan berlari. Mungkin dia akan kaget lagi melihat Min Ah di balik lorong. Aigoo, apa yang aku lakukan? Seperti penguntit saja. Tapi aku benar-benar heran dengan apa yang menimpa yeoja tersebut. Dan..siapa dia? Kenapa tidak memakai seragam? Dan dia terlihat sangat muda jika ia adalah seorang songsaenim. Apa dia mahasiswa? Lalu kenapa dia disini? Hah, berbagai pertanyaan memutar di otakku.
Aku masih terus saja berpikir sampai kudapati ada seseorang lagi yang keluar dari pintu tersebut. Mataku membulat. Dia…
“Cho Kyuhyun?” reflekku dan kemudian aku membungkam mulutku sendiri.
DEG~ Aku seperti tertohok, aku takut sekali, sangat takut.
“Kau?” Kami sama-sama terdiam dan heran. Sampai pada akhirnya dia mulai berbicara..
“Kau anak baru itu kan? Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa ada disini?” tanyanya pertubi-tubi.
“A-Aku..” Apa yang harus aku katakan? A-Aku seperti penguntit, parahnya lagi dia itu Kyuhyun! Aku harus berbuat apa sekarang? Dia pasti akan membenciku.
“Mianhae, jeongmal mianhae. Aku tidak bermaksud begini. A-aku hanya..” Jae Eun babo! Kenapa kau menangis? “hanya…” Berbagai pikiran bercampur dibenakku, bagaimana aku harus menjelaskannya? Bagaimana kalau Kyuhyun marah padaku? Atau malah dia akan benci padaku? Lidahku kelu, aku tidak bisa berkata apa-apa. Dan bagaimana jika ia melapor ke guru-gurunya dan hanya beberapa hari disini, aku langsung dibenci oleh semua orang. Aku takut, sangat takut. Aish, kenapa air mataku mengalir makin deras.
Akupun berlari tanpa menghiraukan Cho Kyuhyun. Min Ah masih berada di belokan lorong, melihatku seperti ini, Min Ah langsung memanggilku tapi aku tidak mengperdulikan teriakannya itu. Pikiranku bercampur aduk saat ini rasanya sakit. Tanpa pikir panjang aku memasuki toilet dan mengunci diriku disini, aku bebas menangis. Tapi kenapa aku menangis? Sambil terisak pula. Kenapa aku menangis hanya gara-gara Kyuhyun? Aku tak pernah seperti ini sebelumnya. Menangis hanya karena seorang namja. Benar, aku dipergoki Cho Kyuhyun karena sedang menguntitnya. 
Sesaat terlintas di benakku seorang yeoja yang keluar dari ruangan yang sama dengan Kyuhyun tadi. Apa yang mereka lakukan? Kenapa yeoja tersebut menangis? Dan kenapa mereka ada di tempat seperti itu?
TOK TOK TOK!
Aish…kenapa ada orang mengetok pintu seperti itu? Itu menggedor namanya. Dasar tidak punya sopan santun!
“Ya! Jae Eun~ah! Ada apa denganmu? Keluarlah. Aku tau kau didalam. ”
Aish.. anak itu, selalu saja. Membuatku kehilangan konsentrasi.
“Nal Gwaenchana~a. Kau pergi saja!”
Aish.. Kenapa suaraku masih saja bergetar. Padahal aku hanya ingin tenangkan diri sejenak(dengan freshtea green honey baru *halah* #abaikan)
---00---
Aku mengambil baju olahragaku dan berjalan cepat menuju toilet. “Jae Eun~a!” masih terdengar suara Min Ah yang sedari tadi memanggilku memintai penjelasan.
Aku langsung menutup pintu toilet tanpa membalas Min Ah. Aku mengganti seragam sekolahku  yang sejenis dengan seragam yang biasa dipakai AKB48 saat perform Beginner dengan baju olahraga. Seragamku memang kurang rapi seperti halnya sekolah-sekolah lain di Korea. Tapi aku suka, karena apa yang aku baru katakana tadi, sejenis dengan punya AKB48. Jadi serasa mau manggung. “Please tell me~ Why you like this! Jae Eun~a.. Please out!” Wuek! Sekarang anak itu bergaya sok bule.
Aku membuka pintu dan dia menatapku dengan lega, sebenarnya tadi dia tidak terlihat terlalu cemas juga sih. “I`m okay. That’s enough?” aku pergi meninggalkannya. Aku sedang malas bicara, apalagi mendengar ocehannya.
Baru beberapa langkah aku meninggalkannya, lalu aku terdiam sejenak. Akukan tidak bisa olahraga, yah…aku kurang suka sih. Sebaiknya aku minta dampingan Min Ah saja, tapi apa dia mau? Tadi kan aku sempat marah dan membentaknya. Aish… Jae Eun~ya! Kenapa kau tidak berpikir dampak panjangnya sih!
Aku membalikkan badan menatap Min Ah tapi masih dengan muka cemberutku.
“Min Ah~ya!”
”Gurae?”
“Temani aku olahraga ya nanti!” Tanyaku dengan agak ketus, tapi kelihatan sekali ada nada memelas disana, semoga saja Min Ah tidak marah padaku karena kelihatannya memang begitu.
”Arasseo, arasseo. Tapi setelah ini kau ceritakan padaku masalahmu. Ara?” Huft…Akhirnya~ Perasaan lega sedikit menenngkanku.
“Ne”Jawabku masih dengan nada sok ketusku yang menurutku aneh. Sangat terlihat seperti dibuat-buat.
---00---
Selesai pemanasan, kami duduk kecapekan tapi baru saja aku duduk dari capeknya berlari, Kim Songsaenim menyuruh untuk berdiri. Dengan malas aku berdiri. Terlihat dari jauh segrombolan namja mendatangi kami, sepertinya mahasiswa kampus sebelah mengingat mahasiswa kampus sana sering sekali berkunjung ke SMA ini.
“Hari ini materi kalian adalah sikap lilin…” Kim songsaenim menggantungkan bicaranya karena didapatinya banya murid yang tidak focus ke arah Kim sogsaenim melainkan ke sesuatu di belakangnya. Ia pun menoleh heran, tetapi air mukanya berubah seketika.
“Kalian sudah datang!” Sapa Kim songsaenim pada segrombolan namja itu.
“Murid-murid. Mereka adalah anggota tim sepak bola kampus, dulu mereka juga lulusan sini. Hari ini mereka meluangkan waktu untuk mengajari olahraga untuk jam ke 5-6 ini. Jadi kali ini kalian akan berlatih sikap lilin dengan mereka. Kim songsaenim akan menilai setelah jam ke 6 dimulai. Jadi semangatlah!” Kata Kim songsaenim menjelaskan lalu meninggalkan kami.
Baru saja aku akan berjalan ke arah mattress tetapi langkahku terhenti karena tiba-tiba muncul dua orang yang menurutku ajaib ini.
“Kau anak baru kan? Ingat kami?” Tanya namja yang  lebih tinggi dari satunya.Aigoo~ ternyata mereka!
“Tentu saja, aku tidak habis pikir bagaimana bisa ada dua orang yang mesum di sekitar sini?”
“Ya ya ya! Apa yang kau katakan,huh?” sewot namja yang satunya. Yang buru-buru di potong oleh namja yang lebih tinggi dan dulunya berrambut pirang tersebut, tapi sekarang sudah tidak lagi, dia juga memotong rambutnya.
“Kami tidak mesum. Hanya mencari hiburan.”
Hiburan katanya “Cih!” seringaianku karena merasa jijik.
Aku bisa muak mendengarnya, lebih baik aku meninggalkan mereka sebelum benar-benar muak!
“AWW!!”teriakku karena tiba-tiba namja yang tinggi itu menarik lenganku dengan keras hingga aku berbalik badan dan menahan sakit. Yang benar saja badannya kurus tapi kuat sekali.”Mau kemana?” tanyanya sigap.
“Kemana lagi?ya jelas kesana…”gantungku sambil menoleh ke arah dimana mattress itu berada. “…dan lepaskan tanganmu, you makes me hurt!” lanjutku setelah menoleh ke arahnya lagi
“Calm down, sweety!” jawabnya. Wuek! Aku mau muntah. Menjijikkan sekali jika lama-lama dekat dengan namja satu ini. Jika dia tampan, aku pasti akan berfikir dua kali untuk suka jika didekatnya, tapi kenyataannya tidak begitu.
Whatever! Aku berjalan menuju mattress tapi baru saja aku berjalan, aku melihat Cho Kyuhyun berjalan melewati lapangan dengan rangkulan dari seorang yeoja yang aku yakin pasti dia yeoja yang tadi pagi aku lihat baru saja menanggis gara-gara Cho Kyuhyun. Dia memandang ke arahku sejenak, hatiku seperti jatuh membentur tanah sekarang, aku takut jika dia salam paham terhadapku kenapa tiba-tiba aku menguntitnya tadi. Ingin rasanya menjelaskan semua, tapi aku tak tau bagaimana.

Setelah penilaian selesai, aku duduk di ujung lapangan mengikuti Min Ah.
”Dapat nilai berapa?” tanyanya sembari aku duduk di sampingnya.
“Selalu tidak lebih dari 8. Damn!” Aku menghembuskan nafas berat.
“Kau bodoh sekali dalam olahraga” Tiba-tiba suara tersebut terdengar dari belakang, spontan aku langsung menoleh kebelakang.
“Kau rupanya!”
“Namamu itu Jae Eun ya?” Dia menghampiriku dan duduk tepat di depanku.
“Bukan urusanmu!” Jawabku lalu memanlingkan muka.
“Tenanglah. Kenapa dari tadi kau tak bisa tenang?”
“Aku sedang merasa jijik dengan dua namja yang mesum.” Paparku sangat to the point.
“Sebenarnya aku tidak se-mesum-dia sih. Walaupun dia punya banyak file yadong, tapi aku benar-benar tidak punya.Kami benar-benar beda”
“Gurae?Sunguh tidak meyakinkan. Lalu bagaimana kau bisa dekat dengannya?”
“Bisakah setidaknya kau memanggilku sunbae? Aku jauh lebih senior darimu. ”
“Hah~ whatever! Aku hanya ingin mendengar ceritanya”
“Aku dekat dengannya karena kita sama-sama ikutan kelas dance remix dia juga satu tim sepak bola denganku, lalu kami seumuran ditambah lagi kami seperti saudara karena sama-sama memiliki marga Lee. Aku Lee Donghae dan dia Lee Hyukjae, tapi lebih popular dengan panggilan Eunhyuk.”
“Gurae~e?”
“Hum! Apa kau tahu Cho Kyuhyun?”
DEG~ Cho Kyuhyun? Kenapa dia Tanya seperti itu? Aku hanya bisa menjawab dengan anggukan.
“Maukah kau jika datang ke rumahnya nanti malam?”
“MWO!??”
“Ia, datang ke rumahnya. Dia mengadakan acara dan semua orang boleh ikut, jika kau mau aku akan menjemputmu bersama Eunhyuk dan temanmu sebelumnya. Jangan khawatir, aku tau rumah kalian semua, kok.”
Aku masih  tercenngang, dibenakku hanya ada pikiran `Datang ke rumah Kyuhyun nanti malam`. Aku berfikir apakah disana aku bisa menjelaskan semua padanya?Tapi jika tidak?Aku bingung!Naega michiyeo.
Aku masih terdiam dan sibuk dengan pikiranku sendiri sampai terdengan suara membubarkan lamunanku.
“Ya! Kau dari Amerika ya! Senang bisa bertemu dengan orang yang juga bisa diajak ngomong bahasa Inggris, tidak seperti yang ada di sampingmu itu. Dan… BECAREFUL WITH YOUR SIGHT!” teriak eunhyuk dari kejauhan yang sukses membuat semua mata tertuju padaku. Posisiku memang sedang tercengang sambil melihati Donghae.Aku benar-benar merasa di permainkan oleh kembaran tapi bedannya yang berteriak-teriak seperti orang gila itu.
“Damn you!” balasku tak terima dia mengataiku seperti itu.
---00---
“Jae Eun~a!” panggil Min Ah dari balik pintu kamarku.
“Aku tidak tuli. Kenapa kau berteriak-teriak seperti itu?”
“Baboya!”
“Aww!!Apo!” kurang ajar Min Ah, dia sudah mengataiku dan sekarang dia menjitakku.
“Kenapa kau belum siap-siap? Ini sudah hampir jam 7!” Tanya Min Ah lalu dia segera menuju ke ruang pakainanku dan memilah-milah baju yang sepertinya cocok. Tak berapa lama, dia langsung membawa 3 dressku.
“Ya! Apa yang akan kau lakukan?” Min Ah tidak menjawab, dia sibuk mencocokkan dress tersebut ke tubuhku.
”Pakai yang ini saja!” Dia melemparkan dress selututku yang berwarna hitam putih tersebut ke arahku yang aku rasa lebih dominan putihnya.
“Aku tidak suka warna yang ini! Tapi memangnya kita mau kemana?”
“Aigo~ ya pasti ke rumah Kyuhyun. Kau harus bicara padanya!”
“Tapi aku takut…dan malu”
“Sudah diam dan ganti baju sana! Paliwa!”
“Ye~”
Setelah aku mengganti pakaianku dan Min Ah sedikit mendandaniku, akhirnya aku dipaksa Min Ah masuk ke mobil yang terparkir di depan rumahku. Mobil siapa coba?
Setelah aku masuk ke dalam mobil tersebut.
“Donghae!Eunhyuk!”aku terkejut dengan sedikit berteriak.
“Kau tau nama kami?”Tanya eunhyuk balik.
“Kenapa begitu terkejut? Tadi pagi kau diam saat aku tanya akan menjemputmu, jadi aku menganggap diammu sebagai jawaban `ya`. Dan satu lagi, panggil kami dengan sebutan sunbae!”
“Sudahlah! Kajja!” Ajak Min Ah.
Sesampai aku dan mereka bertiga di depan rumah Kyuhyun, aku langsung melihat ke arah taman depan rumahnya, dia duduk disana. Sebenarnya aju juga ingin bertanya tentang yeoja tadi juga sih tapi aku lebih takut jika dia memarahiku. Oh My! Kenapa kejadian dalam satu hari ini sangat tidak wajar?
“Paliwa!” Min Ah sukses membangunkanku dari lamunanku.
“Ya! Aku takut!”
“Kau itu, apa harus aku yang meminta maaf kan kesalahanmu padanya layaknya seorang ibu terhadap anak?”
Aku berfikir sejenak, benar apa katanya memang, aku sendiri yang harus bertindak tapi… kenapa caranya seperti ini? Sungguh tidak rasional.
“Dan jangan berfikir ini tidak rasional. Ini namanya waktu yang sangat tepat.” Oceh Min Ah seperti bisa membaca pikiranku.
Aku hanya menghela nafas berat mendengarnya. Baiklah aku mulai membuka pintu mobil dan berjalan kearah Cho Kyuhyun. Tapi… baru saja aku melangkahkan kaki menjuju Cho Kyuhyun, mobil mereka sudah pergi tak tahu kemana. Damn! Jadi mereka sengaja berpakaian seperti itu hanya karena ingin membujukku tentang pesta dan kemudian mereka meninggalkanku sendiri disini. Bagaimana caraku pulang nanti? Tapi sungguh gila jika aku mengejar mobil mereka, Kyuhyun akan melihatku bagaimana?
Akhirnya aku beranikan melangkahkan kaki ke Kyuhyun yang jarak kami hanya kurang dari 10 meter.
“Cho Kyuhyun sunbae?” panggilku hati-hati.
“Ne?” Jawabnya dengan senyumnya yang seperti evil smirk. Kenapa dia melihatku seperti ini?
“Duduk sini!” dia menepuk-nepuk tempat duduk yang tersisa mengisyaratkanku untuk duduk disampingnya. Aish…menambahku semakin malu.
“Kenapa sunbae menggunakan tuxedo seperti itu?” tanyaku babo. Apa mungkin yang mereka bertiga katakana tadi benar?
“Aku kan akan mengadakan pesta. Kau juga datang untukku kan?” Jadi mereka bertiga benar, asih…pertanyaanku memang sangat babo.
“N-Ne,”jawabku kikuk.
“Kemana yang lain?”Tanya baboku lagi.
“Acaranya kan dimulai jam 8.”
“De?”Kyuhyun mengangguk. Awas kau Min Ah! Sesampai aku dirumah, kau tidak akan selamat!
“Ini masih jam 7 seperempat. Kenapa kau ada disini?” tanyanya balik. Mati! Aku harus bagaimana coba? Eh, tunggu dulu, aku kan sengaja kesini untuk meminta maaf padanya. Ia benar, aku katakana seperti itu saja.
“Cho Kyuhyun sunbae…”aku menggantungkan kalimatku, mengambil nafas sejenak dan ia pun mengalihkan padangannya ke arahku membuatku semakin takut. “…Mianhae, jeongmal mianhae. Tadi aku tidak bermaksud menguntitmu, aku hanya…”
“Gwaenchana.”
“De?” tanyaku terbelalak. Mungkin aku salah dengar jika ia mengucapkan `Gwaenchana`
“ojjomyeon gwaenchana” dia kembali menyunggingkan evilsmilenya yang aku sukai itu. Aku bisa bernafas lega karena dia berbicara begitu
“Tapi…bolehkah aku bertanya?”
“Apa?”
“Yeoja yang bersama sunbae tadi…dia siapa?”
“Dia temanku. Aku yakin kau akan bertanya lagi kenapa dia tadi menanggis?” Tanyanya sesekali sambil tersenyum menyeringai. Aku sudah tidak mau mengungkit tentang yeoja itu, biarkan saja dia yang tahu dan aku tidak mau tahu urusan orang terlalu dalam. Akhirnya aku membalasnya dengan hanya menggeleng.
“Jinjja? Oiya kau tadi turun dari mobil Donghae?”
“Iya, dia yang mengantarku. Ngomong-ngomong bagaimana sunbae bisa kenal dengannya?”
“Aku satu kelas vocal dengannya,  suaranya lumayan bagus. Aku suka”
“Gurae?”
“Iya. Hmm.. aku punya cerita untukmu.”
“Apa?” tanyaku antusias.
“Taukah kau jika ada seorang namja yang sangat mencintaimu?” Namja? Siapa dia? Dan lagi-lagi aku hanya membalas pertanyaan Cho Kyuhyun dengan gelengan.
“Namja itu mencintaimu dengan sepenuh hati…” gantungnya dan mengela nafas sejenak “…tanpa kau ketahui, setiap hari ia mengikutimu seperti bayangan dan sebenarnya dia menangis dalam senyumnya.”

-Author POV-
Eolmana eolmana deo neoreul
(Just how much…how much more do I )
Ireohke baraman bomyeo honja
(have to gaze at you alone)
I baramgateun sarang
(This love that came like the wind)
i geojigateun sarang
(This beggar-like love)
Gyesokhaeya niga nareul sarang hagenni OH
(If I continue this way, will you love me?)

Jogeumman gakkai wa
(Just come a little nearer…)
Jogeumman
(a little more)
Hanbal dagagamyeon du bal domangganeun
(If I take one step closer to you, then you take two steps back)
Neol saranghaneun nan jigeumdo yeope isseo
(I who love you am next to you now)
Geu namjan umnida

(That man is crying.)


Hati Kyuhyun sekarang mulai panas, tapi ia masih bisa membendung air matanya yang akan keluar itu sampai akhirnya ia memalingkan wajahnya dari Jae Eun dan menghapus air matanya kemudian dia kembali tegar dan tersenyum.
“Namja itu…bahkan dia tidak dapat memberitahukan ceritanya pada teman dekatnya.”
“Siapa dia? ”
“Namja itu…dia sangat mencintaimu.”
“Sebegitukah dia mencintaiku?”
“Benar.”
“Apakah dia Lee Donghae atau Lee Hyuk Jae?” Tanya Jae Eun to the point. Karena sejauh ini yang sering bersama dia hanya dua namja tersebut. Namun ada rasa kecewa di hati Jae Eun saat mengatakannya.


Nan sarangbadgo shipeo geudaeyeo
(I want to be loved, my dear)
Maeil sogeuroman gaseum sogeuroman
(Everyday in my heart, Just in my heart,)
Sorireul jireumyeo geu
(I shouted and…)
Namjaneun oneuldo geu yeope itdeyo OH
(That man is beside you even today.)

Geu namjaga naraneun geol anayo
(Do you know That man is me?)
Almyeonseodo ireoneun geon anijyo
(You're not pretending that you don't know, right?)
Moreulkkeoya geudaen babonikka~
(You really don't know cause you're a fool.)

 “Sampai saat ini pun, ia masih mendampingimu…” Cho Kyuhyun menggantungkan kalimatnya untuk yang kesekian kalinya dan kemudian air matanya tidak dapat terbendung lagi untuk menangis di depan Jae Eun “Namja itu menangis...  Apakah tidak kau sadari bahwa namja itu adalah aku?”
“Mwo? Adwae! Naege Michyeo!” teriak Jae Eun sambil membungkam mulutnya dan sedikit mundur dari dekat Kyuhyun karena tidak percaya dan ragu dengan apa yang baru saja ia dengar, tapi ada rasa senang di hatinya.
Kyuhyun yang melihat ekspresi Jae Eun seperti itu langsung menatap yeoja yang sedang kaget itu dengan tatapan nanar.
“Kenapa reaksimu seperti itu?” Tanya Kyuhyun dengan suara bergetar.
“Ani. Aku…hanya tidak menyangka.”
“Aku tau kau pasti kaget, tapi aku juga tidak menyangka bahwa reaksimu akan seperti ini. Aku benar-benar mencintaimu. Bahkan sejak pertama melihatmu. Apa kau juga begitu?”
“…” tak ada jawaban dari Jae Eun, dia masih tidak percaya Kyuhyun seperti itu, dulu dia berfikir bahwa sia-sia saja menaruh harapan pada seorang namja yang `wah` seperti Kyuhyun, dan pada akhirnya tidak akan mendapatkannya karena memang kekaguman Jae Eun hanya memang sebatas ke kaguman, dia tidak pernah merasakan yang namanya saling mencintai keculai pada orangtuanya dan sahabatnya, apa lagi dengan seorang namja. Yah, sejauh ini memang Jae Eun tidak pernah berpacaran karena mungkin dia sudah bahagia mempunyai keluarga yang sangat mencintainya dan ia cintai, tetapi kali ini ia mendapat permohonan cinta dari seorang namja yang populer dan multitalenta impian para yeoja.
“jawab aku, Lee Jae Eun”
“Aku harus menjawab bagaimana? Aku tidak tau maksudmu.”
“Sudah aku duga, saat aku memberanikan diri untuk mendekatimu, kau pasti menghindar dan bahkan saat kejadian di gudang tadi. Sebenarnya aku ingin melihat reaksimu dan menembakmu disana, tapi kau kabur”
`What??Dia akan menembakku? Oh my gosh! Kenapa jantungku berdetak cepat sekali sekarang? Dia memang tampan sekali tapi kenapa rasanya aku tidak ingin berpacaran dengannya, aku masih lebih ingin fokus sayang ke orangtuaku. Apa ini terlalu awal bagiku? Tetapi Min Ah sering bilang bahwa aku sudah remaja sekarang, bukan anak SD lagi, seharusnya aku bisa lebih terbuka dengan yang namanya menjalin cinta dengan seorang namja, tapi aku benar-benar belum menginginkannya. God.. mungkinkah aku salah?`
“Jebal” suara Kyuhyun semakin bergetar sehingga membuyarkan Jae Eun dari pikirannya.
“Huh?”
“Tolong jawab aku. Jebal?”
“Kau menembakku?” Tanya Jae Eun ragu diikuti anggukan dari Kyuhyun. Seketika terlintas dari benak Jae Eun seorang yeoja tadi pagi, sehingga air mukanya menjadi berubah.
“Tapi yeoja tadi…”
“Dia temanku. Memang tadi ia memintaku untuk menjadi pacarnya, tapi Syukurlah dia mengerti bahwa aku hanya mencintaimu.”
”Mm….bagaimana ya, sebenarnya kau tampan sih seperti aktor-aktor. Tapi untuk menjadi kekasihmu…”
“Baiklah, intinya apa kau juga suka padaku?” Tanya Kyuhyun sigap dengan. nada yang getarannya sudah mulai menghilang. Ia yakin bahwa sebenarnya Jae Eun juga mencintainya
Jae Eun mengangguk. Seketika Kyuhyun langsung tersenyum senangJ
“Aku tidak akan memaksamu menjadi kekasihku, tapi aku hanya ingin tau bahwa kau juga mencintaiku.”
“Sunbae…Aku juga mencintaimu”  
Kyuhyun tersenyum lebih puas saat mendengar Jae Eun berkata seperti itu yang menyebabkan Jae Eun tersenyum juga, kini mereka tersenyum indah.
“Maukah kau memberikanku sebuah pelukan?”
Tanpa ragu, Jae Eun memeluk Kyuhyun dengan erat, mereka saling tersenyum bahagia.
“Maukah kau juga memanggilku oppa?”
“Ne, oppa”
“CIEEEEHHHHH!!!SO SWEET!!” Sorakan Eunhyuk dan Donghae sukses membuat Kyuhyun dan Jae Eun salah tingkah. Dan seketika datanglah bergerombol orang dari belakang Eunhyuk dan Donghae.
“Chukae!”
Kyuhyun dan Jae Eun sama-sama tersipu malu dengan ucapan hampir seluruh orang.
“Tapi kami tidak berpacran,kok” Sela Jae Eun dengan cepat.
“Tapi kalian sudah akrab. Aku do`akan agar cepat-cepat berpacaran”
“Ne. Chukae, Kyuhyun sunbae.” Ucap Min Ah sambil merangkul Eunhyuk.
“Kalian…”
“Kami berpacaran.” Jawab Min Ah yang tiba-tiba memotong pertanyaan sahabatnya tersebut.
“Iya. Kyuhyun, saengil chukae dan chukae lagi untuk kalian.” Ucap Donghae.
“Mwo??Jadi hari ini oppa ulangtahun? Kenapa tidak bilang...” Tanya Jae Eun heran.
“…Saengil chukae, oppa” sambung Jae Eun dan Kyuhyunpun tidak ragu-ragu untuk langsung memeluk Jae Eun.
“CIEEEEEEEEEE” Sorak semua orang.
Kyuhyun melepas pelukannya mengetahui Jae Eun menangis,
“Uljima” Ucap Kyuhyun sembari menghapus air mata Jae Eun
“Aku bahagia~” Jawab Jae Eun singkat lalu tersenyum dalam isaknya
Kyuhyun meraih tangan Jae Eun dan berbisik,
“Hari ini aku sangat bahagia. Gumawo, Jae Eun kau telah menjadi kado terindahku. Saranghae~”


Yaksokdwen shigani wassuhyo geudae ape issuhyo dooryuhwoome woolgo ijjiman
(The time came for us to meet You are in front of mecrying with nervousness)
Noonmooreul dakkajoouhssuhyo geuddae nae sonjabajjyo iruhnalguhya
(I dried your tears then I held your hand I'm going to rise and give you,)
Hamkke haejoon geudae ege haengbogeul
(Whose been with me happiness)


Noongamgo geudael geuryuhyo mamsok geudael chajajjyo nareul balkhyuhjooneun bichi boyuh yuhngwuhnhan
(With my eyes, I long for you In my heart, I've found you I can see the light that brightens me)
Haengbogeul nohchil soon uhbjyo geudae na boinayo nareul boolluhjwuhyo geudaegyuhte
(I can't let go of the eternal happiness Can you see me? Call my name! By your side)
Isseulgguhya nuhreul saranghae hamkkehaeyo geudaewa yuhngwuhnhee
(I will stay I love you! Let's be together, you and me forever)

-FIN-

Songs:
Kyuhyun - That Man
Super Junior – Happiness

Huft…..Akhirnya kelar juga ni ff. Sebenernya aku udah bikinnya sejak seminggu yang lalu, tapi baru slesai hari ini ini karena emang pas bikin seminggu yang lalu aku masih bingung nentuin ending, jadinya tadi kelar.
Maap buat para Jewel dan Fishy yang merasa tersinggung *tapi aku rasa yang bakalan tersinggung  adalah eunhyuk ama donghaenya sendiri,keke* V peace. Tapi aku ga bermaksud jahat karena ngolok2 mereka, asal kalian ketahui bahwa saia juga Fishy ama EunHae shipper!
Dan buat temenku yang merasa namanya telah tertera di alur ff harus bersyukur karena saia dengan baik hatinya memasukkan namamu!hahaha! #PLAKK!
Mian kalo gaje, tapi saia berharap komen yang positif-positif aja dari chingudeul.
NO BASHING PLEASE!
Comment selalu saia tungguJ
Oiya,
Sekalian saia mau ngucapin yang sebenernya udah ke sekian kalinya aku posting untuk hari ini, cumin biar puas aja,,,


Kya!!!!nae Kyu Evil Oppa Ultah!!
Happy B`day!!
생일축하합니다!!

FOR CHO KYUHYUN (
조규현)

24th ya kan oppa??
(kyuppa: aku menua--")

Gak papa oppa, yang penting panjang umur dan aku selalu mendoakan agar oppa pjg umur(:
(Kyuppa: AMIEN AMIEN!)

Semoga tmbah pinter(:
(Kyu: Udah pinter sih sebenarnya)

Semoga tambah sukses(:
(Kyu:ya ya ya)

dan semoga tambah ganteng(:
(Kyu: Aku juga udah gnteng bgt sih sbnernya)
#Kyuppa tambah narsis deh--"

Ga usah sering2 ngluarin si aura 'evil', apa lagi ke sesepuhnya(read:teukie,chulie,yeye,unyuk,de el el)

teuk,chul,yeye,nyuk:SESEPUH LU KATA!?
#digampar yeye,unyuk,de el el
#dibunuh chulie
#teukppa ga ikutan(dia kan angel)

Kenapa pke bawa2 tuh 4 org gaje sih?Y udah lupain mereka.
PKOKNYA WISH GOD BLESS U AND I WISH THE BEST FOR U,lah.
규빠~ 사랑해!!

For:Kyuppa
From: Sendys Aulianna a.k.a Jae Eun (
재은) yangunyunyuselalusayangkyu~

No comments:

Post a Comment